Jumat, 09 September 2011

RINTIK


Gambar 1: http://maulidamulyarahmawati.files.wordpress.com/2011/06/hujan2.jpg

Mengapa tak henti malu-malu?

Mengintip di balik pintu sebelum maju.

Sadarkah kau?

Merah ini terlalu lama menunggumu.


Gambar 2: http://www.diperta.jabarprov.go.id/assets/images/berita/SawahKering.jpg

Namun tak jua tiba kabar darimu.

Kau tetap kekal di peraduanmu.

Sementara fulan terus mengelu-elukan namamu.


Gambar 3: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmPqyj4cdFutjlpQKlyXNVLw6EkSlM2ZV0ycCKhzpvoTZaTeGhgllZcVfILJvSV-NVt1rJDajaTH6z4yShYc9BPdiOhH3vgbhRz9UB02NlNaxDwop8yuL70Fut9_EJkUQh9jRsvAf7o3tg/s1600/siluet212.jpg

Mengadahkan tangan dan memujukmu hingga kelu.

Dengan rindu yang tak pandang bulu .

Rupanya sekadar rajukan tak mampu.

Mengapa?

Masihkah ragu?

Untuk datang entaskan sendu yang menyerbu.

Karena rintihmu kisahkan keluh namun menyentuh.

Karena sentuhmu pulihkan rapuh yang tak kunjung sembuh.


Gambar 4: http://asqfish.files.wordpress.com/2009/12/three-leaf-clover-in-rain.jpg

Bojonegoro, 9 September 2011