Minggu, 06 November 2011

DINAMIKA GLOBALISASI DAN BISNIS INTERNASIONAL

Oleh: Dinar Prisca Putri (070912068)

Seorang sejarawan, Walter LaFaber mengatakan bahwa bisnis yang paling mengglobal di dunia dan yang paling menguntungkan adalah perdagangan obat, namun untuk bisnis yang sah, olahraga mungkin menjadi nomor satu (Daniel, 2007: 3). Secara historis, pemain profesional dan tim mereka masuk dalam olahraga yang paling bersaing di negara mereka sendiri. Terdapat pengecualian, seperti Piala Dunia dalam sepak bola atau Grand Slam tenis. Namun, beberapa pemain bergabung dengan tim dari luar negeri dan beberapa tim luar negeri memang berani untuk bersaing. Tidak lagi puas melihat dan mendukung bakat-bakat lokal, sekarang kita pun cenderung menggunakan standar global untuk menentukan siapa yang terbaik.

Perkembangan dari satelit televisi memungkinkanmu untuk melihat peristiwa secara lagsung hampir di seluruh belahan dunia. Para penggemar olahraga perseorangan, seperti tenis, mungkin telah melihat bahwa para pemainnya seringkali bertanding dari satu turnamen ke turnamen lainnya di berbagai belahan dunia. Tingkat keseringan, koneksi yang mudah dan rendahya biaya penerbangan, tentu saja memungkinka hal tersebut terjadi. Dan sekarang kita dapat melihat tim favorit kita bertanding secara langsung hanya dengan duduk di depan layar televisi. Tim pemilik, perwakilan liga, dan asosiasi olehraga telah menyadari keuntungan yang potensial dari teknologi ini untuk membantu membangun basis penggemar yang dalam perjalananya memungkinkan tim olahraga untuk mendapatkkan penghasilan lebih, terutama melalui iklan (Daniel, 2007: 3).

Penyebaran internasional dalam popularitas olahraga diilustrasikan dengan baik oleh bisbol. Berdasarkan sejarahnya, bisbol awalnya sangat populer hanya di Amerika Serikat dan Kanada. Hingga pada akhirnya, olahraga bisbol mulai ditayangkan di televisi dan membuat popularitas olahraga tersebut naik seketika di jajaran internasional. Karena globalisasi dalam bidang olahraga profesional, sekarang kita dapat menikmati kompetisi olahraga yang besar sekalipun dalam tataran sejarah. Meski demikian, tidak semua orang setuju bahwa globalisasi yang tak terkendali di bidang olahraga tersebut adalah semua untuk kebaikan (Daniel, 2007: 6). Sebagai contoh, para penggemar sepak bola Brazil meratapi kehilangn pemain terbaik mereka. Selain itu, penggemar serta pejabat publik Amerika Serikat memrotes penjualan tim liga bisbol andalan (Seattle Mariners) kepada pihak asing.

Globalisasi berarti sesuatu hal yang berbeda untuk orang-orang yang berbeda. Globalisasi adalah proses tumbuhnya hubungan saling ketergantungan antar negara-negara dan orang-orang di berbagai belahan dunia Daniel, 2007: 6). Kita mendapatkan suatu jenis barang yang lebih bervariasi, kualitas yang lebih baik atau harga yang lebih murah karena globalisasi. Sebagai contoh, kita bisa membeli rempah-rempah yang tidak bisa tumbuh di halaman sendiri, kita bisa membeli buah segar dan sayuran sepanjang tahun di luar musim di tempat kita tinggal, dan kita dapat membeli mobil dengan pemutar CD yang lebih murah dibandingkan jika semua bagian dan tenaga kerjanya berasal dari satu negara (Daniel, 2007: 7). Namun, hubungan antara pasokan barang dan pasar tidak akan terjadi tanpa bisnis internasional. Bisnis internasional adalah semua transaksi komersial, baik pemerintah yang melakukannya atas keuntungan dan alasan politik, maupun nonpemerintah (privat) yang hanya bertujuan untuk mencari keuntungan, yang kesemuanya itu terjadi antara dua atau lebih negara (Daniel, 2007: 7).

Mengapa bisnis internasional sangat penting untuk dipelajari? Jawaban sederhananya adalah karena bisnis internasional terdiri dari total bisnis dunia yang besar dan sedang berkembang. Selain itu, belajar bisnis internasional menjadi penting karena (1) sebagian besar adalah perusahaan internasional dan perusahaan yang bersaing dengan perusahaan internasional; (2) Model operasional bisa berbeda dari yang digunkan di dalam negeri; (3) Cara terbaik untuk melakukan bisnis mungkin berbeda di masing-masing negara; (4) sebuah pemahaman akan membantu kita membuat keputusan untuk berkarier dengan lebih baik; dan (5) sebuah pemahaman juga akan membantu kita untuk memutuskan apa kebijakan pemerintah yang patut kita dukung (Daniel, 2007: 7).

Tidak ada kesepkatan tegas tentang bagaimana cara mengukur globalisasi. Salah satu alasannya adalah bahwa globalisasi merupakan suatu konsep yang tidak bisa diukur sama sekali (daniel, 2007: 8). Ketika Uni Soviet pecah, transaksi bisnis antara Rusia dan Ukraina beralih dari domestik ke internasional. Namun akibat globalisasi, berbagai indikator telah meningkat sejak pertengahan abad kedua puluh. Sebagian besar barang dan jasa masih dijual di negara tempat mereka memproduksinya. Sementara itu, sumber modal utama di hampir semua negara adalah sumber-sumber domestik, bukan internasional. Oleh karena itu, beberapa negara lebih mengglobal daripada yang lain. Bisnis menjadi lebih global karena (1) teknologi sedang berkembang, khususnya di bidang transportasi dan komunikasi; (2) pemerintah menghapuskan pembatasan internasional; (3) lembaga menyediakan layanan untuk memudahkan jalannya bisnis internasional; (4) konsumen ingin tahu tentang barang dan jasa luar negeri; (5) kompetisi menjadi lebih global; (6) hubungan politik telah membaik antara beberapa kekuatan ekonomi utama; dan (7) negara lebih beroperasi lebih kepada isu-isu transnasional (Daniel, 2007: 9).

Meskipun di atas kita telah membahas tujuh alasan umum atas meningkatnya bisnis internasional dan globalisasi, hasilnya belum tentu bebas dari kontroversi. Bahkan para antiglobalisasi telah memrotes sejumlah pertemuan organisasi internasional dan berusaha menekan perundang-undangan atau dengan berbagai cara lain untuk menghentikan atau paling tidak memperlambat proses globalisasi (Daniel, 2007: 14). Para kritikus dari globalisasi mengungkapkan bahwa globalisasi telah menyebabkan negara kehilangan kedaulatannya, pertumbuhan yang dihasilkan cenderung merusak lingkungan dan beberapa orang bahkan kehilangan secara relatif dan absolut (Daniel, 2007: 14).

Lantas mengapa perusahaan-perusahaan terlibat dalam bisnis internasional? Terdapat tiga tujuan operasional utama yang mendorong perusahaan-perusahaan untuk terlibat dalam bisnis internasional, yaitu (1) untuk memperluas penjualan; (2) untuk memperoleh sumber daya; dan (3) dan untuk meminimalkan risiko (Daniel, 2007: 16). Mengejar penjualan internasional biasanya dapat meningkatkan pasar dan keuntungan secara potensial. Sementara itu, sumber-sumber asing dapat memberikan biaya yang rendah, produk baru atau produk yang lebih baik dan pengetahuan operasional tambahan bagi perusahaan. Sedangkan operasi internasional juga dapat mengurangi risiko operasional dengan memperlancar penjualan dan perolehan keuntungan, serta mencegah pesaing untuk memperoleh keuntungan yang berlebih.

Ketika mengejar bisnis internasional, perusahaan privat dan pemerintah harus memutuskan bagaimana melaksanakan bisnis dan seperti apa modus operasional yang akan digunakan. Secara umum, hal tersebut termasuk dalam kegiatan ekspor impor barang dan jasa, serta investasi asing, baik yang terkendali maupun tidak. Ekspor dan impor barang yang hendak diperdagangkan biasanya merupakan transaksi ekonomi yang paling umum di suatu negara. Ekspor barang merupakan produk nyata yang dikirim ke luar dari suatu negara. Sedangkan impor barang, dimana barang tersebut dibawa masuk ke suatu negara. Karena barang dapat terlihat meninggalkan dan memasuki sebuah negara, terkadang disebut juga sebagai ekspor dan impor yang terlihat. Ekspor dan impor di sini merupakan istilah yang sering berlaku bagi barang yang hendak diperdagangkan, bukan jasa.

Jasa ekspor dan impor dapat diartikan sebagai penjualan dan pembelian internasional yang menghasilkan pendapatan internasional nonproduk. (Daniel, 2007: 19). Perusahaan atau individu menerima pembayaran jika melakukan jasa ekspor. Sebaliknya, perusahaan atau individu harus membayar jika menggunakan jasa impor. Seagai contoh, antara lain jasa perjalanan, transportasi, perbankan, asuransi dan penggunaan aset, seperti merek dagang, paten dan hak cipta. Hal-hal tersebut tentunya sangat penting bagi beberapa negara. Sementara itu, investasi asing di sini berarti kepemilikan properti asing dalam pertukaran kembali untuk sebuah pengembalian dalam hal finansial, seperti bunga dan deviden (Daniel, 2007: 20). Investasi asing mengambil dua bentuk, yaitu investasi langsung dan portofolio. Sebuah investasi langsung melibatkan kontrol dari perusahaan asing. Sedangkan komponen kunci dari investasi portofolio adalah tidak adanya kontrol dari operasional asing dan terdapat keuntungan finansial di dalamnya, misalnya pinjaman.

Modus suatu perusahaan yang beroperasi secara internasional, beberapa diantaranya mungkin berbeda dari yang digunakan di ranah lokal. Perusahaan tidak seharusnya membentuk strategi dan kemudian mengaplikasikannya tanpa mempelajari lingkungan eksternalnya terlebih dahulu (Daniel, 2007: 21). Lingkungan eksternal tersebut meliputi faktor fisik, seperti politik suatu negara, budaya, hukum dan ekonomi. Politik juga seringkali menentukan dimana dan bagaimana bisnis internasional dapat berlangsung. Setiap negara memiliki hukum sendiri untuk mengatur bisnis yang berjalan di negaranya. Kesepakatan negara-negara tentang berbagai hal tersebut tertuang dalam hukum internasional. Ekonomi juga dapat menjelaskan perbedaan negara dalam hal biaya, nilai mata uang dan ukuran pasar (Daniel, 2007: 23). Sementara kondisi alamiah dapat mempengaruhi apa yang diproduksi di sana.

Faktor-faktor kompetitif, seperti jumlah dan kekuatan pemasok, pelanggan dan perusahaan saingan juga termasuk dalam lingkungan eksternal (Daniel, 2007: 21). Sebuah lingkungan yang kompetitif terdiri atas industri, perusahaan dan negara, sehingga demikian perlu melakukan strategi internasional. Lingkungan yang kompetitif juga bervariasi di antara negara-negara di dunia. Situasi perusahaan di berbagai negara dapat dibedakan berdasarkan peringkat kompetitif dan pesaing yang dihadapinya. Oleh karena itu, manajer dalam bisnis internasional harus paham betul disiplin ilmu sosial dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi semua aspek dalam bisnis internasional.

Daftar Pustaka:
Daniels, John D., Radebaugh, Lee H & Sulivan, Daniel P.. 2007. “Globalization and International Business” dalam International Business: Environment and Operations. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar